Makalah Atmosfer dan Hubungannya Dengan Kesehatan Lingkungan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupan yang senantiasa memberikan
rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan senantiasa membalas
dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan di masa yang
akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Indramayu, 15 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................................iii
BAB
1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................................3
BAB
2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian
Atmosfer..........................................................................................................4
2.2 Peranan
Atmosfer..............................................................................................................4
2.3 Komposisi
Atmosfer...........................................................................................................5
a.
Gas..............................................................................................................................5
b. Uap
Air.......................................................................................................................6
c.
Aerosol.......................................................................................................................7
2.4
Karakteristik Atmosfer....................................................................................................7
2.5 Struktur
Lapisan Atmosfer...............................................................................................8
1. Troposfer....................................................................................................................8
2. Stratosfer....................................................................................................................9
3.
Mesosfer.....................................................................................................................9
4. Thermosfer
(Ionosfer)..............................................................................................10
5.
Eksosfer....................................................................................................................10
2.6
Gejala Alam yang ada di Atmosfer................................................................................11
2.7 Pengaruh
Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer...................................................13
2.8 Proses
yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan..........................................................................................................15
2.9 Polusi-polusi di Udara......................................................................................................18
2.10 Efek Pencemaran Udara................................................................................................20
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai
mana yang telah diketahui, lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat
berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai
segi-segi penyehatan lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya
kesehatan, baik secara individual maupun secara berkelompok dalam masyarakat.
Pengetahuan lingkungan itu penting oleh karena itu penguasaan serta
keterampilan professional mengenai lingkungan dalam pelayanan kesehatan
terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Penduduk
dari sebagian besar Negara berkembang, hidup di pedesaan. Umumnya mereka hidup
dari bertani dalam lingkungan flora ndan fauna serta iklim yang berpengaruh
terhadap timbulnya penyakit. Kebutuhan penduduk pedesaan akan hidup nyaman,
selalu terancam keadaan-keadaan yang membahayakan kesehatan mereka. Kebanyakan
dari mereka belum mengetahui/menyadari akan bahaya tersebut, misalnya saja
ancaman serangga parasit binatang dan sebagainya.
Hal
yang sama juga dialami penduduk yang bermukim diwilayah industri, kenyamanan
hidup mereka terancam oleh lingkungan yang tercemar polutan industri. Adanya
ancaman kesehatan tersebut belum mereka ketahui/sadari.
Secara
keseluruhan dapat dikemukakan bahwa lingkungan hidup serta manusia dengan
segala faktornya merupakan bagian dari lingkaran kehidupan manusia. Lingkaran
kehidupan antara manusia dan lingkungannya merupakan suatu system yang disebut
ekologi. Di dalam ekosistem tersebut manusia disatu pihak berusaha menciptakan
lingkungan yang nyaman untuk kehidupannya dengan cara mempengaruhi lingkungan,
sedangakan dilain pihak manusia senantriasa terancam oleh lingkungan sendiri,
sehingga keadaan tersebut mengancam kesehatan manusia yang bersangkutan. Bahkan
manusia sendiri berperan pula sebagai lingkungan terhadap manusia lain,
misalnya saja manusia yang potensial sebagai karier penyakit tertentu, akan
merupakan ancaman terhadap kesehatan manusia dilingkungannya. Demikian juga
dengan perokok berat, apabila mereka berada dilingkungan bukan perokok, maka
yang terakhir ini akan terancam bahaya keganasan (kangker) yang ditimbulkan
asap rokok.
Petani
peternak sehari-harinya bergaul dengan ternak mereka. Apabila ternak tersebut
terserang penyakit parasit, maka peternak yang bersangkutan akan juga oleh
parasit, maka peternak yang bersangkutan akan terancam juga oleh parasit
ternaknya sendiri. Sedangkan petani yang selalu berhubungan dengan system
irigasi/pengairan, dimana air yang mengalir di alam bebas senantiasa dalam
ancaman pencemaran berbagai agen penyakit, umumnya tidak menyadari bahwa setiap
saat berada dalam ancaman kesehatan yang bersumber dari air irigasi tersebut.
Ancaman dapat berupa penyakit parasit skistosomiasis, kolera dan penyakit
saluran cerna laonnya, serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencemaran
udara oleh industri dan lainnya. Oleh karena banyaknya pencemaran – pencemaran
maka banyak terganggunya kesimbangan lingkungan khususnya pencemaran –
pencemaran yang terdapat diudara sehingga mempengaruhi lapisan-lapisan yang
berada diatmosfer.
Atmosfer
adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini. atmosfer
merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida
bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi,
atmosfir menjadi media transport air dari lautan kedaratan.
Atmosfer
mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena dapat menyerap
banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi elektromagnetik
dari sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban 300-2500
nm dan 0,01 – 40 m keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir.
Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer,
disisi lain atmosfir menampun berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama
oleh kegiatan manusia. Hal ini dapat menyebab kualitas atmosfer menurun yang
akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi keseluruhan mahluk hidup dan
kemungkinan menyebabkan perubahan-perubahan sifat atmosfer itu sendiri.
Bumi
memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi
makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara
berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan
makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang
berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah
kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam
lapisan atmosfer bumi.
Lapisan
atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda. Atmosfer
sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan
atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul “Atmosfer”
ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer secara global.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian atmosfer?
2. Apa
peranan atmosfer?
3. Bagaimana komposisi atmosfer?
4. Bagaimana
karakteristik atmosfer?
5. Bagaimana
struktur lapisan atmosfer?
6. Bagaimana Gejala Alam yang ada di
Atmosfer?
7. Bagaimana Pengaruh
Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer?
8. Bagaimana Proses yang terjadi di lapisan
Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan?
9. Bagaimana
Polusi-polusi
di Udara?
10. Bagaimana Efek Pencemaran Udara?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas,
maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian atmosfer
2.
Untuk mengetahui peranan atmosfer
3.
Untuk mengetahin komposisi atmosfer
4.
Untuk mengetahui karakteristik atmosfer
5.
Untuk mengetahui struktur lapisan atmosfer
6.
Untuk mengetahui Gejala Alam yang ada di Atmosfer
7.
Untuk mengetahui
pengaruh proses yang terjadi di lapisan atmosfer
8.
Untuk mengetahui
proses yang terjadi di lapisan Litosfer dan Atmosfer dan hubungannya dengan kesehatan
lingungan
9.
Untuk mengetahui
polusi-polusi di udra
10.
Untuk mengetahui
efek pencemaran udara
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Istilah
atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap
atau gas dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah,
atmosfer adalah berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas
yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air,
dan aerosol (Mu’in, 2004).
Ilmu
yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media penerima
dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer.
Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10
km atau 33.00 ft dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3.
lapisan ini mengandung sekitar 75% massa dari atmosfir.
Atmosfer
adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa gas
yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi.
Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%,
oksigen + 21%, karbon dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan
lain- lain +0,07 %.
2.2 Peranan
Atmosfer
Peranan
atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud
mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer merupakan
pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang diperlukan
bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup
tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan
nitrogen (Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada
malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan
tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan
suhu yang sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak
terlampau panas dan pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas
matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas
sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang. Pada malam hari tempat yang
tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki
atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari.
Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut.
Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali
menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat
kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar
ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker
kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat
mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan
atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar ultraviolet
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa dihantam
oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai
permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat
membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor
tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai
permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer
bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut
ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan
demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai
tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda dengan gelombang radio, gelombang
televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Akibatnya, gelombang
televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi memerlukan bantuan
satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).
Peranan
atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat
penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan
baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena
adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat
terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat ruang
angkasa yang menggunakan mesin roket (Mikrajuddin, 2007).
2.3 Komposisi Atmosfer
a)
Gas
Gas-gas
yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen
(20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer
berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya
adalah uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon
(0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh
udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan
industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun
atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel
1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas
|
Simbol
|
Volume (%)
|
Nitrogen
|
N2
|
78,08
|
Oksigen
|
O2
|
20,95
|
Argon
|
Ar
|
0,93
|
Karbon Dioksida
|
CO2
|
0,035
|
Neon
|
Ne
|
0,0018
|
Metana
|
CH4
|
0,00017
|
Helium
|
He
|
0,0005
|
Hidrogen
|
H2
|
0,00005
|
Xenon
|
Xe
|
0,000009
|
Ozon
|
O3
|
0,000004
|
Tabel
1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari 99%.
Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang
paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%),
namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi
sinar ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi
menjadi kecil (Sugiharyanto, 2007).
b)
Uap air
Uap
air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di
atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi
suhu udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu
dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah
panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat
3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin),
kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air
hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar
uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di
atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar
uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada
gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
c)
Aerosol
Aerosol
berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel
aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5
µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari
2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan
asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang
mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004).
Pada
umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu
primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung
dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat
adanya angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap).
Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang dihasilkan di dalam
atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas (Mu’in,
2004).
Aerosol
dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim berperan
sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam
awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit
terbentuk didalam awan.
Tabel
2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Mu’in, 2004).
Jenis
Aerosol
|
Presentase
(%)
|
Debu
|
20
|
Abu
|
10
|
Garam
|
40
|
Asap
|
5
|
Spora,
Virus
|
25
|
Total
|
100
|
2.4 Karakteristik Atmosfer
Karakteristik
atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggianya.
Faktor-faktor lainnya yang menyebabkan perbedaan karakteristik
adalah iklim, waktu, garis lintang atau latitude, dan bahkan aktivitas solar.
Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang terendah -138 °C –
1700 °C. tekanannya menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air laut. Dengan
adanya perbedaan temperatur dari tekanan tersebut maka sifat kimia dari
atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan altitude.
Atmosfer
adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat- sifat sebagai
berikut
1.
Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2.
Dinamis dan elastis sehingga dapat
mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau berpindah.
3.
Transparan dalam beberapa bentuk
radiasi.
4.
Mempunyai massa sehingga menimbulkan
tekanan.
2.5
Struktur Lapisan Atmosfer
Atmosfer
terdiri atas beberapa lapisan:
1. Troposfer
Gejala cuaca (awan,
petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada lapisan troposfer
terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap sangat sedikit
radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah memberikan
panas pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui konduksi,
konveksi, adveksi, dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan sublimasi
yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
* Konduksi
: proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
* Konveksi
: proses pemanasan secara vertikal.
* Adveksi
: proses pemanasan secara horizontal.
* Turbulensi
: proses pemanasan secara tidak beraturan.
* Kondensasi
: proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
* Sublimasi
: proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Ciri-ciri
lapisan troposfer:
1. Pertukaran
panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun dengan
bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya
berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap
100 meter. Di wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan
mengalami penurunan 0,5° C.
2. Udara
troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di
atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus
tropopause.
3. Ketinggian
tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator,
tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80°C. Sedangkan di kutub
tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu
-40°C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara
troposfer dengan stratosfer.
·
Ketinggian troposfer: 0 - 15
km
·
Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat
celcius
·
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada
pada bagian ini
2. Stratosfer
·
Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km
·
Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat
celcius
·
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan
sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
·
Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi
dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
·
Ciri-cirilain lapisan ini adalah sebagai
berikut.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer
adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari
permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
·
Suhu semakin berkurang pada ketinggian
55 km.
·
Merupakan tempat terbakarnya
meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
·
Terdapat lapisan antara yang
disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi
(pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan
bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian
diterima oleh tempat-tempat lainnya.
·
Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km
·
Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat
celcius
·
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat
menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es
4. Thermosfer
(Ionosfer)
Lapisan
keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn
ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini
adalah sebagai berikut:
·
Pada lapisan ini terjadi invers
suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang
dipancarkan matahari.
·
Pada ketinggian 90-120 km di atas
permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari
matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
·
Pada lapisan F pada ketinggian 150-300
km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak
mengandung ionitrigen.
·
Lapisan ionosfer sangat berguna untuk
telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio
yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh
stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
·
Ketebalan themosfer: 75 - 100 km
·
Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat
celcius
·
Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km
·
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan
gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka
menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi
Lapisan
Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi,
oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul
oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan
molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini
akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
5. Eksosfer
atau Dissipasisfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada
lapisan Eksosfer terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga
dikenal sebagai cahaya Zodiakal
.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima,
terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi.
2. Lapisan Eksosfer merupakan lapisan
paling panas
3. Molekul debu dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
4. Lapisan Eksosfer disebut juga ruang
antarplanet dan geostasioner
5. Lapisan Eksosfer sangat
berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat
celcius.
Ketebalan
eksosfer : 500 – 700 km
Suhu lapisan
eksosfer : -57 derajat celcius
Tidak
memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari
permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu
dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang
antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini
memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi
bumi. merefleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritic
Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang
jelas setelah ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada
akhirnya hampa sepenuhnya dari udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi
antara langit dan antariksa.
2.6
Gejala Alam yang ada di Atmosfer
Banyak fenomena gejala alam yang terjadi
pada lapisan atmosfer. Gejala-gejala alam tersebut umumnya berkaitan dengan
cuaca atau iklim seperti awan, petir, topan, badai atau pun hujan. Selain
gejala atau fenomena alam tersebut, terdapat beberapa gejala unik lain seperti:
1.
Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang
terdiri atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai
partikel-partikel air di udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap atau
titik-titik air yang tipis dan tembus pandang yang berfungsi sebagai prisma
yang memantulkan (refleksi) dan membiaskan (refraksi) spektrum warna yang
terdapat pada cahaya matahari.
2.
Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di
sekitar kutub utara dan selatan bumi. Aurora terbentuk jika partikel-partikel
bermuatan listrik dari sun spots (bintik-bintik matahari) mengalir ke arah bumi
tertarik oleh gaya geomagnetik utara dan selatan bumi. Aurora di sekitar kutub
utara disebut Aurora Borealis (Cahaya Utara), sedangkan aurora di kutub selatan
disebut Aurora Australis (Cahaya Selatan).
3.
Kilat adalah aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di
antara dua awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
4.
Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara
dengan tingkat kerapatannya berbeda. Fatamorgana biasanya berupa kenampakan
genangan air di tengah padang pasir atau di permukaan jalan beraspal yang
terkena panas terik matahari. Kenampakan itu sebenarnya hanyalah sinar matahari
yang dibiaskan oleh massa udara dengan kerapatannya yang renggang. Pada umumnya
terbentuk pada permukaan padang pasir atau jalan beraspal dibandingkan dengan
kerapatan udara di sekitarnya.
5.
Halo, yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari
atau bulan.
2.7 Pengaruh
Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer
Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari
lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam
atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir, serta
beberapa param, kombinasi dari kelima hal tersebut menentukan kondisi udara
pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca.eter lain seperti suhu,
kelembahan, dan tekanan udara. Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat
Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara,
angin, dan curah hujan. Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari.
Suhu di permukaan matahari tercatat 6000o C, karena
jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar 149.000.000 km.
Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yag
membahayakan.
a. Suhu Udara
Dengan
adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi. Udara yang
dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling
bawah yang pertama kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan
antara bumi dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer
paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling
bawah lebih panas daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang
sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena pancaran langsung dari
matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih tipis.
Banyaknya
panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
§ lamanya penyinaran matahari
§ kemiringan sinar matahari
§ keadaan awan
§ keadaan permukaan bumi.
Kombinasi
dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima oleh permukaan
bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Misalnya makin
lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas yang
diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan lebih
panas daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya
matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu
lebih banyak daripada kalau cahaya itu lebih miring.
Keadaan
permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas daripada permukaan laut.
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas daripada permukaan laut.
b. Tekanan Udara
Udara
mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan
adalah barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair.
Adapun barometer yang sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat
disebut Actimeter.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban
udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap
air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah,
atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah
dan kemampuan udara memegang uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara
mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara. Batas maksimum
tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai batas maksimum
pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia turun
hujan.
Ada dua
macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
§ Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang
menunjukkan besar uap air dalam satuan yang ada di dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak
yang tertinggi, karena berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun
terbentuk karena jauh dari permukaan air yang dapat memberikan uap.
§ Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang
menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung
udara pada suhu tertentu dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung
udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur
dengan alat yang bernama higrometer.
d. Angin
Angin adalah
gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal
namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.
e. Proses
terjadinya Angin
Penyebab
terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan.
Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai
akibat dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan
udara. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi.
Arah dan kecepatan angin perlu diketahui karena bermanfaat terutama untuk
penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk membaca awan
sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.
f. Curah
Hujan
Alat untuk
mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya terdiri atas
gelas ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah
curah hujan dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip
pencatatan alat tersebut? Pada waktu hujan alat pengukur curah hujan diletakkan
di lapangan terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.
2.8 Proses yang
Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan
1. Pemanasan Udara oleh Matahari
Sinar matahari dipancarkan ke segala
arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi. Namun, sinar itu sudah
cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya, bumi juga
memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan
panas matahari.
Sinar matahari yang sampai ke
atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 % diserap, dan 45 % sampai ke
permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang memanasi daratan, lautan,
tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan bumi sebagian besar
oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan.Adapun banyaknya sinar matahari yang
diserap oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :
1. sifat muka bumi, bagian muka bumi
yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2. kemiringan sinar matahari, makin
tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3. lama penyinaran, makin lama
penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. keadaan awan, makin banyak awan
makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi
Sinar matahari yang diserap oleh
bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya pemacaran kembali inilah
yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi tidak makin panas
atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan sumber
panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar matahri tidak sepenuhnya
dapat dipantulkan kembali, maka suhu di udara akan sangat panas.
2. Cuaca
Cuaca adalah keadaan lapisan udara
(tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu dan dalam waktu
yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang luas
dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan
unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan
udara, kelembapadn udara, angin, awan, dan curah hujan.
3. Suhu Udara
Suhu udara
diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat
(termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis
setiap pergantian suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil
pencatatan suhu, baik yang ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer
pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara selalu berubah sepanjang hari. Suhu
tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00 (siang), sedangkan
suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga
dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama.
4. Tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan
laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan barometer,
barometer yang seri.
5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul
oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon
dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di
bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal
sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia,
tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah
penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3)
dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak
gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi
jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan
penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini
efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan
90% sinar UV.
Jumlah ozon dalam atmosfer berubah
menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di
mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen
jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer
dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan
skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya
kawasan tropis memiliki ozon yang rendah. Ancaman yang diketahui terhadap
keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang
meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur
dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara
yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur,
pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul
yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum
dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke
dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat
ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai
setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga
berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.
6. Efek Karbondioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2)
atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom
oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2 berbentuk
gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi.
Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume. Walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi
dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap
gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh
semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi
dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon
dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga
dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti
pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan
di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C.
Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 diangkut dalam
darah dengan tiga cara yang berbeda:
Kebanyakan (sekitar 70% – 80%)
dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3− oleh enzim karbonat
anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:
CO2 + H2O
→ H2CO3 → H+ + HCO3−.
5% – 10% larut di plasma
5% – 10% diikat oleh hemoglobin
sebagai senyawa karbamino
Hemoglobin, molekul pengangkut
oksigen yang utama pada sel darah merah, mengangkut baik oksigen maupun karbon
dioksida. Namun CO2 yang diangkut hemoglobin tidak terikat pada
tempat yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan gugus
terminal-N pada empat rantai globin. Namun, karena efek alosterik pada molekul
hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah oksigen yang dapat
diikat. Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh karena peningkatan kadar
oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting dalam traspor karbon dioksida
dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan tekanan parsial CO2 atau
penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen dari hemoglobin, dikenal
sebagai efek Bohr.
Karbon dioksida adalah salah satu
mediator autoregulasi setempat suplai darah. Apabila kadar karbon dioksidanya
tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan arus darah yang lebih besar
ke jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi pH
darah. Laju pernafasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam
darahnya.
2.9 Polusi-polusi di Udara
a. Polusi Atmosfer
Kegiatan manusia dan
sumber-sumber alami memancarkan banyak zat ke
atmosfer. Gas gas utama
dan partikulat yang dipancarkan dan yang
memiliki dampak lingkungan yang penting meliputi,CO, NOx, SO2, halocarbons seperti Halons (digunakan dalam
perlindungan kebakaran), chlorofluorocarbon (CFC )
dan mereka pengganti, memimpin; karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4).
b. Peningkatan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditingkatkan mengacu pada pemanasan atmosfer bumi
diciptakan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan jumlah karbon
dioksida di atmosfer.
Gas rumah kaca termasuk CO2, CH4 dan N20, CFC dan ozon fotokimia berasal di
bagian bawah atmosfer. Gas-gas ini memungkinkan transmisi cahaya ke
permukaan bumi tetapi lebih rendah radiasi panas dari bumi. Setiap tahun
sekitar 24 miliar ton metrik karbon dioksida dilepaskan, dan ini meningkat
sekitar 750 juta ton per tahun.Sekitar 80% dari karbon dioksida berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil.
c. Ozon
stratosfer Deplesi
Lapisan ozon adalah lapisan tipis pelindung gas ozon (03), yang keluar
layar 99% cahaya berbahaya ultraviolet matahari. Hal ini terletak antara
20 dan 50 kilometer (12 sampai 30 mil) di atas permukaan bumi. Efek
penyaringan lapisan ozon melindungi organisme dari kerusakan akibat sinar
ultraviolet, yang dikenal sebagai karsinogenik.
Ozon adalah hancur dan diisi ulang di stratosfer dengan alami reaksi kimia
atmosfer dan dipertahankan pada tingkat yang cukup stabil. Namun, ada
bukti bahwa kita mengganggu keseimbangan ini dan mengurangi tingkat ozon di
stratosfer.
d. Pengasaman
Deposisi asam mengacu pada pengendapan segala bentuk asam dari
udara. Ketika pembangkit listrik dan industri tanaman batubara gelandangan
atau minyak, cerobong asap mereka memancarkan sejumlah besar sulfur
dioksida, partikulat tersuspensi, dan oksida nitrogen. Seperti sulfur
dioksida dan oksida nitrogen.
Deposisi
asam dapat memiliki sejumlah efek berbahaya :
Membunuh ikan, tanaman air dan mikro-organisme di danau dan sungai.
Membunuh ikan, tanaman air dan mikro-organisme di danau dan sungai.
Bila pH turun di bawah 6, banyak spesies ikan tidak dapat
mereproduksi ; 9 + ikan mencemari (dengan methylmercury sangat
beracun) yang kemudian bisa dimakan oleh manusia Berkontribusi terhadap
kabut daerah, sebagian besar dari partikel halus garam sulfat di atmosfer;
Melemahnya
atau membunuh pohon dengan pencucian kalsium, kalium dan nutrisi tanaman
lainnya dari tanah; pengerdilan pertumbuhan tanaman seperti tomat,
kedelai, bayam, brokoli wortel, dan kapas, dan logam beracun pencucian seperti tembaga
dan timbal dari kota dan pipa air ke rumah air minum.
Endapan asam bukan masalah luas di Australia, sebagai sumber umumnya
geografis terisolasi satu sama lain. Tidak seperti banyak negara di
belahan bumi utara di mana emisi yang dihasilkan di satu negara dapat
mempengaruhi kualitas udara negara lain, Australia saat ini tidak tunduk pada
polusi udara yang signifikan yang masuk.
Kontaminasi Tanah yang terkontaminasi dapat secara luas didefinisikan
sebagai tanah dimana zat berbahaya terjadi pada konsentrasi di atas tingkat
latar belakang dan di mana penilaian menunjukkan itu pose, atau mungkin
menimbulkan bahaya jangka pendek atau panjang untuk health4 manusia atau
lingkungan. Tingkat latar belakang mengacu pada tingkat ambien kontaminan,
dalam area lokal, dari situs di bawah pertimbangan.
Kebisingan adalah sumber yang paling umum dari masalah
lingkungan. Telinga peka terhadap tekanan suara. Gelombang suara
merupakan osilasi kecil dari tekanan di udara, tepat di atas dan di bawah
tekanan atmosfir. Osilasi ini tekanan menimpa pada telinga dan kami
mendengar suara.
2.10 Efek Pencemaran Udara
Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang
tercemar yang berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor
yang kurang sehat atau pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada
kehidupan manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek
terhadap kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap
cuaca dan iklim, dan efek terhadap sosial-ekonomi.
1. Efek Umum
Efek umum
pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
1.
Meningkatkan
angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.
2. Memengaruhi kuantitas dan kualitas
sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan memengaruhi proses
fotosintesis tumbuhan.
3. Memengaruhi dan mengubah iklim
akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 di udara.
Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer
sehingga terjadi efek rumah kaca (green
house effect).
4. Pencemaran udara dapat merusak cat,
karet, dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan
bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
6. Mengganggu penglihatan dan dapat
meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas di darat, sungai, maupun udara.
7. Menyebabkan wama kain dan pakaian
menjadi cepat buram dan bernoda.
2.
Efek terhadap Ekosistem
Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan
zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat
tersebut akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air
hujan menjadi asam (acid
rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi
perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi
asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat
setempat pun menurun.
3. Efek
terhadap Kesehatan
Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik
secara cepat maupun lambat, seperti berikut.
a.Efek cepat
Hasil studi
epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga
akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran
pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO dimana
gas CO diikat oleh haemoglobin darahmenjadi methaemoglobin sehingga tubuh
kekurangan oksigen dan menyebabkan kematianmendadak.
b. Efek Lambat
Efek Lambat Polusi
udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis Kronis dan
PrimaryLung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis, Silikosis,
Bisinosis, dan pada anak – anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan
Eksema.
4.
Efek
Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan
sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon danCO.
Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit
bila memakan tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan
tercemar florin. Di Tokyo, misalnya, pohon- pohon dan tanaman semak
menjadi mati di taman-taman Kerajaan Kaisar. Di Bohemia utara,Chekoslovakia,
udara yang tercemar yang berasal dari wilayah batu-bara coklat telahmenyebabkan
kerusakan di wilayah pertanian dan telah membuat hutan-hutan rusak
berat.Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam.Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman
dapat menghambat proses fotosintesis.
5.
Efek
Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas
karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di
lapisan bawahatmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green
House Effect, udara menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel
partikel debu juga mempunyai kecenderungan untukmemantulkan kembali sinar
matahari di udara sebelum sampai ke permukaan bumi sehinggaudara di lapisan
bawah atmosfir menjadi dingin.Para ahli mengetahui secara pasti hubungan antara
pencemaran udara dengan cuaca. Masing-masing dapat saling mempengaruhi dengan
berbagai cara. Angin dan suhu, misalnya,mempengaruhi jumlah dan luasnya
zat pencemar di udara. Angin yang kuat dapatmenyebarkan zat pencemar ke arah
vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan tersebutdapat mengurangi
pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa zat pencemaritu ke
wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.
Kadang-kadang
keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingindekat
tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi
suhu,yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara
panas di atas lapisan udaradingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga
tetap berada dekat permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya.
Tidak ada gerakan udara kuat dan tidak ada perubahancuaca yang berarti selama beberapa
hari atau bahkan beberapa minggu. Udara dekat tanahmenjadi penuh dengan
zat pencemar. Krisis mungkin terjadi.Dua zat pencemar yang mungkin menyebabkan
akibat serius terhadap iklim adalah karbondioksida dan debu partikulet. Karbon
dioksida cenderung merangkap panas pada atmosferrendah.Debu partikulet memiliki
akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali keangkasa.
Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan keadaandunia
menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang jelas dari akibat
lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan di
wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik
kertas besar.Partikel dari pabrikitu berfungsi sebagai inti yang dapat
membentuk hujan.
6.
Efek
Terhadap sosial Ekonomi
Polusi
udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan,
monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk
mengontrol pencemaran yangterjadi
Indikator Pencemaran udara
Indikator
yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalahdengan
cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap,
serta partikel-partikel debu dan di udara.
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur
oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di
daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa
pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran
udara, gas ini selalu diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara
penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara
disaring dengan sejenis kertas (paper
tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter. Hasil
pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh
Units per 1000 linear feet dari sampel udara. Indeks asap ini sangat
bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel
berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah
satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil
pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter
kubik udara.
Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
Berikut
beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon
monoksida
Karbon
monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran
udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh
kendaraan bermotor.
2. Oksidan
(03)
Oksidan,
misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar
matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen
dioksida
Nitrogen
dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun
akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai
sebagai indikator pencemaran udara.
4. Timah
hitam atau timbal
Sering
dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya
ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
Tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara
a.Jangka
pendek
▪ Sosialisasi
bahaya – bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia
dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan
elektronik.
▪ Relokasi
kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota
danmengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan
industri yang akandibangun.
▪Pelaksanaan
analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik– pabrik
adaditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
▪ Uji
emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem
monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
▪Perbaikan
sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih
manusiawi(Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi.
▪Pengawasan
dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.
b. Jangka
panjang:
▪ Perencanaan
tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
▪Menganti
bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
▪Membangun
sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api bawahtanah(Subway
Transportation).
▪Mempersiapkan
suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk menjaminterpeliharanya
kualitas lingkungan
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
hasil penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa atmosfer
mempunyai fungsi sebagai pelindung juga sebagai penjaga keseimbangan
panas di bumi, karena kamampuannya menyerap sinar kosmik dan radiasi infra
merah, namun disamping fungsinya banyak, di sisi lain atmosfer menampung
berbagai bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer,
stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan
atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur
cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan
N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
3.2
Saran
Diharapkan
agar makalah ini dapat berguna untuk kelancaran perkuliahan khususnya
mata kuliah lingkungan hidup dan berguna pula bagi pembaca khususnya
kepada kami sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Rukaesih,
2004. Kimia Lingkungan, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Juli Soemirat Slamet,
1996. Kesehatan Lingkungan. Gadja Mada, University Press Jakarta.
Tinggi Banggali S. U,
200. Kimia Lingkungan. FMIPA UNM.Makassar.
http://www.agus-haris .net/modules,php?name-news
8 file.article & asid:297.
Lukman, Rinaldi. Dkk.
2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega (Anggota
IKAPI)
pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di
unggah pada hari Senin, 30 april 2012
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/
Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah
Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/
Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/
Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/
Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
Comments
Post a Comment