Makalah Atmosfer dan Hubungannya Dengan Kesehatan Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


Indramayu, 15 Oktober 2015


Penulis













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1  Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3  Tujuan.................................................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian Atmosfer..........................................................................................................4
2.2 Peranan Atmosfer..............................................................................................................4
2.3 Komposisi Atmosfer...........................................................................................................5
            a. Gas..............................................................................................................................5
            b. Uap Air.......................................................................................................................6
            c. Aerosol.......................................................................................................................7
2.4  Karakteristik Atmosfer....................................................................................................7
2.5 Struktur Lapisan Atmosfer...............................................................................................8
            1. Troposfer....................................................................................................................8
            2. Stratosfer....................................................................................................................9
            3. Mesosfer.....................................................................................................................9
            4. Thermosfer (Ionosfer)..............................................................................................10
            5. Eksosfer....................................................................................................................10
2.6 Gejala Alam yang ada di Atmosfer................................................................................11
2.7 Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer...................................................13
2.8 Proses yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan..........................................................................................................15
2.9 Polusi-polusi di Udara......................................................................................................18
2.10 Efek Pencemaran Udara................................................................................................20

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25




 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sebagai mana yang telah diketahui, lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai segi-segi penyehatan  lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan, baik secara individual maupun secara berkelompok dalam masyarakat. Pengetahuan lingkungan itu penting oleh karena itu penguasaan serta keterampilan professional mengenai lingkungan dalam pelayanan kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Penduduk dari sebagian besar Negara berkembang, hidup di pedesaan. Umumnya mereka hidup dari bertani dalam lingkungan flora ndan fauna serta iklim yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Kebutuhan penduduk pedesaan akan hidup nyaman, selalu terancam keadaan-keadaan yang membahayakan kesehatan mereka. Kebanyakan dari mereka belum mengetahui/menyadari akan bahaya tersebut, misalnya saja ancaman serangga parasit binatang dan sebagainya.
Hal yang sama juga dialami penduduk yang bermukim diwilayah industri, kenyamanan hidup mereka terancam oleh lingkungan yang tercemar polutan industri. Adanya ancaman kesehatan tersebut belum mereka ketahui/sadari.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa lingkungan hidup serta manusia dengan segala faktornya merupakan bagian dari lingkaran kehidupan manusia. Lingkaran kehidupan antara manusia dan lingkungannya merupakan suatu system yang disebut ekologi. Di dalam ekosistem tersebut manusia disatu pihak berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kehidupannya dengan cara mempengaruhi lingkungan, sedangakan dilain pihak manusia senantriasa terancam oleh lingkungan sendiri, sehingga keadaan tersebut mengancam kesehatan manusia yang bersangkutan. Bahkan manusia sendiri berperan pula sebagai lingkungan terhadap manusia lain, misalnya saja manusia yang potensial sebagai karier penyakit tertentu, akan merupakan ancaman terhadap kesehatan manusia dilingkungannya. Demikian juga dengan perokok berat, apabila mereka berada dilingkungan bukan perokok, maka yang terakhir ini akan terancam bahaya keganasan (kangker) yang ditimbulkan asap rokok.
Petani peternak sehari-harinya bergaul dengan ternak mereka. Apabila ternak tersebut terserang penyakit parasit, maka peternak yang bersangkutan akan juga oleh parasit, maka peternak yang bersangkutan akan terancam juga oleh parasit ternaknya sendiri. Sedangkan petani yang selalu berhubungan dengan system irigasi/pengairan, dimana air yang mengalir di alam bebas senantiasa dalam ancaman pencemaran berbagai agen penyakit, umumnya tidak menyadari bahwa setiap saat berada dalam ancaman kesehatan yang bersumber dari air irigasi tersebut. Ancaman dapat berupa penyakit parasit skistosomiasis, kolera dan penyakit saluran cerna laonnya, serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara oleh industri dan lainnya. Oleh karena banyaknya pencemaran – pencemaran maka banyak terganggunya kesimbangan lingkungan khususnya pencemaran – pencemaran yang terdapat diudara sehingga mempengaruhi lapisan-lapisan yang berada diatmosfer.
Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini. atmosfer merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfir menjadi media transport air dari lautan kedaratan.
Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena dapat menyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi elektromagnetik dari sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban 300-2500 nm  dan 0,01 – 40 m keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir.
Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer, disisi lain atmosfir menampun berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama oleh kegiatan manusia. Hal ini dapat menyebab kualitas atmosfer menurun yang akhirnya akan memberikan dampak negatif  bagi keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan menyebabkan perubahan-perubahan sifat atmosfer itu sendiri.
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda. Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul “Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer secara global.




1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka  rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian atmosfer?
2.      Apa peranan atmosfer?
3.      Bagaimana komposisi atmosfer?
4.      Bagaimana karakteristik atmosfer?
5.      Bagaimana struktur lapisan atmosfer?
6.      Bagaimana Gejala Alam yang ada di Atmosfer?
7.      Bagaimana Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer?
 8.   Bagaimana Proses yang terjadi di lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan?
9.       Bagaimana Polusi-polusi di Udara?
10.     Bagaimana Efek Pencemaran Udara?

1.3  Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.       Untuk mengetahui pengertian atmosfer
2.       Untuk mengetahui peranan atmosfer
3.       Untuk mengetahin komposisi atmosfer
4.       Untuk mengetahui karakteristik atmosfer
5.       Untuk mengetahui struktur lapisan atmosfer
6.       Untuk mengetahui Gejala Alam yang ada di Atmosfer
7.       Untuk mengetahui pengaruh proses yang terjadi di lapisan atmosfer
8.       Untuk mengetahui proses yang terjadi di lapisan Litosfer dan Atmosfer dan hubungannya dengan kesehatan lingungan
9.       Untuk mengetahui polusi-polusi di udra
10.   Untuk mengetahui efek pencemaran udara












BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Atmosfer
            Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer. Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10 km atau 33.00 ft dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3. lapisan ini mengandung sekitar 75% massa dari atmosfir.
            Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi. Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%, oksigen + 21%, karbon dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan lain- lain +0,07 %.

2.2 Peranan Atmosfer
Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket (Mikrajuddin, 2007).

2.3  Komposisi Atmosfer
a)    Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas
Simbol
Volume (%)
Nitrogen
N2
78,08
Oksigen
O2
20,95
Argon
Ar
0,93
Karbon Dioksida
CO2
0,035
Neon
Ne
0,0018
Metana
CH4
0,00017
Helium
He
0,0005
Hidrogen
H2
0,00005
Xenon
Xe
0,000009
Ozon
O3
0,000004
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil (Sugiharyanto, 2007).
b)        Uap air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu  udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
c)        Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas (Mu’in, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Mu’in, 2004).
Jenis Aerosol
Presentase (%)
Debu
20
Abu
10
Garam
40
Asap
5
Spora, Virus
25
Total
100

2.4  Karakteristik Atmosfer
Karakteristik atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggianya. Faktor-faktor   lainnya yang menyebabkan perbedaan karakteristik adalah iklim, waktu, garis lintang atau latitude, dan bahkan aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang terendah -138 °C – 1700 °C. tekanannya menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dari tekanan tersebut maka sifat kimia dari atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan altitude.
Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat- sifat sebagai berikut
1.      Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2.      Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau berpindah.
3.      Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4.      Mempunyai massa sehingga menimbulkan tekanan.

2.5 Struktur Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
1.      Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada lapisan troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap sangat sedikit radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
*        Konduksi  :  proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
*        Konveksi   :  proses pemanasan secara vertikal.
*        Adveksi     :  proses pemanasan secara horizontal.
*        Turbulensi :  proses pemanasan secara tidak beraturan.
*        Kondensasi  : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
*        Sublimasi   :  proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Ciri-ciri lapisan troposfer:
1.      Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap 100 meter. Di wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami penurunan 0,5° C.
2.      Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus tropopause.
3.      Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80°C. Sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu -40°C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer.
·          Ketinggian troposfer: 0 - 15 km 
·         Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat celcius 
·         Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2.      Stratosfer
·         Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km 
·         Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat celcius 
·         Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
·         Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada ke­i tinggian 35 km hingga 50 km.
·         Ciri-cirilain lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengan­dung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.

3.      Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
·         Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
·         Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
·          Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.
·         Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km 
·         Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat celcius 
·         Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es

4.      Thermosfer (Ionosfer)
Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
·          Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
·         Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
·         Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
·         Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
·         Ketebalan themosfer: 75 - 100 km 
·         Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat celcius
·         Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km 
·         Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km.  Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.  Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini.  Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini.  Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
5.      Eksosfer atau Dissipasisfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan Eksosfer terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal

.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1.    Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi.
2.    Lapisan Eksosfer merupakan lapisan paling panas
3.    Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
4.    Lapisan Eksosfer disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner
5.    Lapisan Eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
6.    Suhu lapisan eksosfer -57 derajat celcius.
Ketebalan eksosfer : 500 – 700 km
Suhu lapisan eksosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg

Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. merefleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritic
Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa sepenuhnya dari udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit dan antariksa.


2.6 Gejala Alam yang ada di Atmosfer
Banyak fenomena gejala alam yang terjadi pada lapisan atmosfer. Gejala-gejala alam tersebut umumnya berkaitan dengan cuaca atau iklim seperti awan, petir, topan, badai atau pun hujan. Selain gejala atau fenomena alam tersebut, terdapat beberapa gejala unik lain seperti:
1.                   Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang terdiri atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai partikel-partikel air di udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap atau titik-titik air yang tipis dan tembus pandang yang berfungsi sebagai prisma yang memantulkan (refleksi) dan membiaskan (refraksi) spektrum warna yang terdapat pada cahaya matahari.


2.                   Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di sekitar kutub utara dan selatan bumi. Aurora terbentuk jika partikel-partikel bermuatan listrik dari sun spots (bintik-bintik matahari) mengalir ke arah bumi tertarik oleh gaya geomagnetik utara dan selatan bumi. Aurora di sekitar kutub utara disebut Aurora Borealis (Cahaya Utara), sedangkan aurora di kutub selatan disebut Aurora Australis (Cahaya Selatan).

3.                   Kilat adalah aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di antara dua awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
4.                   Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara dengan tingkat kerapatannya berbeda. Fatamorgana biasanya berupa kenampakan genangan air di tengah padang pasir atau di permukaan jalan beraspal yang terkena panas terik matahari. Kenampakan itu sebenarnya hanyalah sinar matahari yang dibiaskan oleh massa udara dengan kerapatannya yang renggang. Pada umumnya terbentuk pada permukaan padang pasir atau jalan beraspal dibandingkan dengan kerapatan udara di sekitarnya.
5.                   Halo, yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari atau bulan.

2.7 Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer
Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir, serta beberapa param, kombinasi dari kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang dinamakan cuaca.eter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan udara. Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat
Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan curah hujan. Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat 6000o C, karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar 149.000.000 km. Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat yag membahayakan.
a. Suhu Udara
Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi. Udara yang dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling bawah yang pertama kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan antara bumi dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena pancaran langsung dari matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih tipis.
Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
§  lamanya penyinaran matahari
§  kemiringan sinar matahari
§  keadaan awan
§  keadaan permukaan bumi.
Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima oleh permukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Misalnya makin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan lebih panas daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu lebih banyak daripada kalau cahaya itu lebih miring.
Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas daripada permukaan laut.
b. Tekanan Udara
Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan adalah barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair. Adapun barometer yang sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat disebut Actimeter.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah dan kemampuan udara memegang uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara. Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai batas maksimum pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia turun hujan.
Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
§  Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan yang ada di dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang tertinggi, karena berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk karena jauh dari permukaan air yang dapat memberikan uap.
§  Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.
d. Angin
Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.
e. Proses terjadinya Angin
Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan kecepatan angin perlu diketahui karena bermanfaat terutama untuk penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk membaca awan sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.
f. Curah Hujan
Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya terdiri atas gelas ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah curah hujan dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan alat tersebut? Pada waktu hujan alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.

2.8 Proses yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan Kesehatan Lingkungan
1.    Pemanasan Udara oleh Matahari
Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi. Namun, sinar itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya, bumi juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan panas matahari.
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 % diserap, dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang memanasi daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan bumi sebagian besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan.Adapun banyaknya sinar matahari yang diserap oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :
1.    sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2.    kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3.    lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4.    keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi
Sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar matahri tidak sepenuhnya dapat dipantulkan kembali, maka suhu di udara akan sangat panas.
2.    Cuaca
Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang luas dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembapadn udara, angin, awan, dan curah hujan.
3.    Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat (termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap pergantian suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik yang ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00 (siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama.
4.    Tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan barometer, barometer yang seri.
5.    Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.
6.    Efek Karbondioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2 berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume. Walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 diangkut dalam darah dengan tiga cara yang berbeda:
Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3− oleh enzim karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:
CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.
5% – 10% larut di plasma
5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino
Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah merah, mengangkut baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang diangkut hemoglobin tidak terikat pada tempat yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan gugus terminal-N pada empat rantai globin. Namun, karena efek alosterik pada molekul hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat. Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh karena peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting dalam traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan tekanan parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen dari hemoglobin, dikenal sebagai efek Bohr.
Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai darah. Apabila kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan arus darah yang lebih besar ke jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi pH darah. Laju pernafasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam darahnya.
2.9 Polusi-polusi di Udara
a. Polusi Atmosfer
Kegiatan manusia dan sumber-sumber alami memancarkan banyak zat ke atmosfer. Gas gas utama dan partikulat yang dipancarkan dan yang memiliki dampak lingkungan yang penting meliputi,CO, NOx, SO2, halocarbons seperti Halons (digunakan dalam perlindungan kebakaran), chlorofluorocarbon (CFC ) dan mereka pengganti, memimpin; karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).
b. Peningkatan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditingkatkan mengacu pada pemanasan atmosfer bumi diciptakan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Gas rumah kaca termasuk CO2, CH4 dan N20, CFC dan ozon fotokimia berasal di bagian bawah atmosfer. Gas-gas ini memungkinkan transmisi cahaya ke permukaan bumi tetapi lebih rendah radiasi panas dari bumi. Setiap tahun sekitar 24 miliar ton metrik karbon dioksida dilepaskan, dan ini meningkat sekitar 750 juta ton per tahun.Sekitar 80% dari karbon dioksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
c. Ozon stratosfer Deplesi
Lapisan ozon adalah lapisan tipis pelindung gas ozon (03), yang keluar layar 99% cahaya berbahaya ultraviolet matahari. Hal ini terletak antara 20 dan 50 kilometer (12 sampai 30 mil) di atas permukaan bumi. Efek penyaringan lapisan ozon melindungi organisme dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, yang dikenal sebagai karsinogenik.
Ozon adalah hancur dan diisi ulang di stratosfer dengan alami reaksi kimia atmosfer dan dipertahankan pada tingkat yang cukup stabil. Namun, ada bukti bahwa kita mengganggu keseimbangan ini dan mengurangi tingkat ozon di stratosfer.
d. Pengasaman
Deposisi asam mengacu pada pengendapan segala bentuk asam dari udara. Ketika pembangkit listrik dan industri tanaman batubara gelandangan atau minyak, cerobong asap mereka memancarkan sejumlah besar sulfur dioksida, partikulat tersuspensi, dan oksida nitrogen. Seperti sulfur dioksida dan oksida nitrogen.
Deposisi asam dapat memiliki sejumlah efek berbahaya :
Membunuh ikan, tanaman air dan mikro-organisme di danau dan sungai. 
Bila pH turun di bawah 6, banyak spesies ikan tidak dapat mereproduksi ; 9 + ikan mencemari (dengan methylmercury sangat beracun) yang kemudian bisa dimakan oleh manusia Berkontribusi terhadap kabut daerah, sebagian besar dari partikel halus garam sulfat di atmosfer;
Melemahnya atau membunuh pohon dengan pencucian kalsium, kalium dan nutrisi tanaman lainnya dari tanah; pengerdilan pertumbuhan tanaman seperti tomat, kedelai, bayam, brokoli wortel, dan kapas, dan logam beracun pencucian seperti tembaga dan timbal dari kota dan pipa air ke rumah air minum.
Endapan asam bukan masalah luas di Australia, sebagai sumber umumnya geografis terisolasi satu sama lain. Tidak seperti banyak negara di belahan bumi utara di mana emisi yang dihasilkan di satu negara dapat mempengaruhi kualitas udara negara lain, Australia saat ini tidak tunduk pada polusi udara yang signifikan yang masuk.
Kontaminasi Tanah yang terkontaminasi dapat secara luas didefinisikan sebagai tanah dimana zat berbahaya terjadi pada konsentrasi di atas tingkat latar belakang dan di mana penilaian menunjukkan itu pose, atau mungkin menimbulkan bahaya jangka pendek atau panjang untuk health4 manusia atau lingkungan. Tingkat latar belakang mengacu pada tingkat ambien kontaminan, dalam area lokal, dari situs di bawah pertimbangan.
Kebisingan adalah sumber yang paling umum dari masalah lingkungan. Telinga peka terhadap tekanan suara. Gelombang suara merupakan osilasi kecil dari tekanan di udara, tepat di atas dan di bawah tekanan atmosfir. Osilasi ini tekanan menimpa pada telinga dan kami mendengar suara.

2.10 Efek Pencemaran Udara
Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar yang berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang kurang sehat atau pun pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek terhadap sosial-ekonomi.

1.      Efek Umum
Efek umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
1.    Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.
2.    Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar matahari yang sampai ke per­mukaan bumi dan memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
3.     Memengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 di udara. Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca (green house effect).
4.    Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat dari logam.
5.    Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
6.    Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas di darat, sungai, maupun udara.
7.    Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.

2.      Efek terhadap Ekosistem
Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan me­lepaskan zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.



           
3.      Efek terhadap Kesehatan
Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat maupun lambat, seperti berikut.

a.Efek cepat

Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO dimana gas CO diikat oleh haemoglobin darahmenjadi methaemoglobin sehingga tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan kematianmendadak.

            b. Efek Lambat
Efek Lambat Polusi udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis Kronis dan PrimaryLung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis, Silikosis, Bisinosis, dan pada anak – anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan Eksema.
4.      Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon danCO. Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit bila memakan tumbuh –  tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin. Di Tokyo, misalnya, pohon- pohon dan tanaman semak menjadi mati di taman-taman Kerajaan Kaisar. Di Bohemia utara,Chekoslovakia, udara yang tercemar yang berasal dari wilayah batu-bara coklat telahmenyebabkan kerusakan di wilayah pertanian dan telah membuat hutan-hutan rusak berat.Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
5.      Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di lapisan bawahatmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect, udara menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel partikel debu juga mempunyai kecenderungan untukmemantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai ke permukaan bumi sehinggaudara di lapisan bawah atmosfir menjadi dingin.Para ahli mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca. Masing-masing dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu, misalnya,mempengaruhi jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat dapatmenyebarkan zat pencemar ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan tersebutdapat mengurangi pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa zat pencemaritu ke wilayah-wilayah yang jauh dari pabrik.

Kadang-kadang keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingindekat tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi suhu,yaitu suatu keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di atas lapisan udaradingin. Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada dekat permukaan tanah dan zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan udara kuat dan tidak ada perubahancuaca yang berarti selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Udara dekat tanahmenjadi penuh dengan zat pencemar. Krisis mungkin terjadi.Dua zat pencemar yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim adalah karbondioksida dan debu partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas pada atmosferrendah.Debu partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali keangkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan keadaandunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang jelas dari akibat lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan di wilayah yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik kertas besar.Partikel dari pabrikitu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk hujan.
6.      Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan, monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk mengontrol pencemaran yangterjadi
Indikator Pencemaran udara
Indikator yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalahdengan cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap, serta partikel-partikel debu dan di udara.
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran udara, gas ini selalu diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter kubik udara.

Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
2. Oksidan (03)
Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai indikator pencemaran udara.
4. Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
               
Tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara
a.Jangka pendek
▪ Sosialisasi bahaya – bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan elektronik.
▪ Relokasi kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota danmengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan industri yang akandibangun.
▪Pelaksanaan analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik–  pabrik adaditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
▪ Uji emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
▪Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih manusiawi(Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
▪Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.

b. Jangka panjang:
▪ Perencanaan tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
▪Menganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
▪Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api bawahtanah(Subway Transportation).
▪Mempersiapkan suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk menjaminterpeliharanya kualitas lingkungan



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil  penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa atmosfer mempunyai  fungsi sebagai pelindung juga sebagai penjaga keseimbangan panas di bumi, karena kamampuannya menyerap sinar kosmik dan radiasi infra merah, namun disamping fungsinya banyak, di sisi lain atmosfer menampung berbagai bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.

3.2  Saran
Diharapkan agar makalah ini dapat berguna untuk kelancaran perkuliahan khususnya  mata kuliah lingkungan hidup dan berguna pula bagi pembaca  khususnya kepada kami sendiri.
















DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rukaesih,  2004. Kimia Lingkungan, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Juli Soemirat Slamet, 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadja Mada, University Press Jakarta.
Tinggi Banggali S. U, 200. Kimia Lingkungan. FMIPA UNM.Makassar.
http://www.agus-haris .net/modules,php?name-news 8 file.article & asid:297.
Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega (Anggota IKAPI)
pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di unggah pada hari Senin, 30 april 2012
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah Pada  hari Rabu, 2 mei 2012
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/ Di unggah Pada hari Rabu,  2 mei 2012
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012



Comments

Popular posts from this blog

CONTOH SURAT PERNYATAAN AKTA TERAKHIR

PENGERTIAN PERENCANAAN DAN ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN MANAJEMEN