PENGERTIAN PERENCANAAN DAN ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN MANAJEMEN
”PROSES PERENCANAAN”
Dirangkum dari buku “MANAJEMEN”
Edisi 2 cetakan ke duapuluh lima, september 2013
Karya: Dr. T. Hani Handoko, M.B.A.
RANGKUMAN
BAB 5
PROSES
PERENCANAAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah
pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Berbagai pertanggung jawaban dalam
perencanaan tergantung pada besarnya tujuan organisasi serta fungsi atau
kegiatan khusus manajer. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir
bila rencana tersebut telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan.
Empat tahap dasar
perencanaan:
1) Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan: tanpa rumusan tujuan yang jelas, orgaisasi akan
menggunakan sumberdaya-sumberdayanya secara tidak efektif.
2) Merumuskan keadaan saat ini:
pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya – sumber daya yang tersedia
untuk pencapaian tujuan.
3) Mengidentifikasikan segala
kemudahan dan hambatan: perlu di ketahui faktor-faktor
lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya.
4) Mengembangkan recaana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan: Pengembangan
berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan, alternatif terbaik (paling
memuaskan) di atara berbagai alternatif yang ada.
B. Alasan-alasan Perlunya Perencanaan
Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan di lakukan untuk mencapai:
(1) ”protektive benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan (2) “positive benefits”
dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
1. Manfaat
perencanaan:
·
Membantu manajemen untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
·
Membantu dalam kristalisasi persesuaian
pada masalah-masalah utama
·
Memungkinkan manajer
memahaminkeseluruhan gambaran operasi lebih jelas
·
Membantu penempatan tanggung jawab lebih
tepat
·
Memberikan cara pemberian perintah untuk
beropersi
·
Memudhkan dalam melakukan kordinasi di
antara berbagai bagian organisasi
·
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci
dan lebih mudah di pahami
·
Meminimumkanpekerjaan yang tidak pasti
·
Menghemat waktu, usaha dan dana
2. Kelemahan
perencanaan:
·
Pekerjaan yang tercakup dalam
perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
·
Perencaaan cenderung menunda kegiatan.
·
Perencanaan mungkin terlalu membatasi
manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
·
Kadang-kadang hasil yang paling baik
didapatkan oleh situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat
masakah itu terjadi.
·
Ada rencana-rencana yang diikuti
cara-cara yang tidak konsisten.
C. Hubungan Perencanaan dengan
Fungsi-fungsi Manajemen Lainnya
1.
Pengorganisasian
dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah
proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, fisik dan
manusia dalam organisasi.
Ø Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat
dengan perencanaan, fungsi pengarahan
meliputi penetapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.
Ø Pengawasan
Pengawasan adalah penting bagi sebagai
produk perencanaan efektif, pengawasan bertindak sebgai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana.
2.
Tipe-tipe
Perencanaan dan Rencana
Ø Ada
lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana:
a. Bidang
fungsional
b. Tingkatan
organisasional
c. Karakteristik-karakteristik
(sifat)
d. Waktu
e. Unsur-unsur
rencana
Ø Ada
dua tipe utama rencana:
1. Rencana-rencana strategik
(strategic plans) : dirancang memenuhi kebutuhan
organisasi yang lebih luas, mengiplementasikan misi yang memberikan alasan khas
keberadaan organisasian
2. Rencana-rencana operasional
(operational plans) : penguraiaan lebih terperinci
bagaimana rencana-rencana strategic akan dicapai. Ada dua tipe rencana
operasional.
·
Rencana
sekali pakai (single use plan): dikembangkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan lagi bila telah tercapai
·
Rencana
tetap (standing plans): merupakan pendekatan-pendekatan
standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi
berulang-ulang.
Ø Faktor
waktu dan perrencanaan
·
Rencana-rencana
jangka pendek (short-range plans) : mencangkup berbagai
rencana dari satu hari sampai satu tahun
·
Rencana-rencana
jangka jangka menengah (intermediate-range plans)
: mempunyai rentang waktu antara beberapa bulan sampai tiga tahun
·
Rencana-rencana
jangka panjang (long-range plans) : meliputi kegiatan-
kegiatan selama dua sampai lima tahun, dengan beberapa rencana yang
diproyeksikan 25 tahun atau lebih dimasa yang akan datang.
D. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategic
(strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi;
penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategic yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk
menjamin bahwa strategi dan kebijakan telah diimplementasikan.
1. Proses
perencanaan strategic
·
Langkah 1: Penentuan misi dan tujuan
·
Langkah 2: Pengembangan profil
perusahaan
·
Langkah 3: Analisis lingkungan eksternal
·
Langkah 4: Analisis internal perusahaan,
kekuatan dan kelemahan organisasi
·
Langkah 5: Identifikasi kesempatan dan
ancaman strategic
·
Langkah 6: Pembuatan keputusan strategic
·
Langkah 7: Pengembangan strategic
perusahaan
·
Langkah 8: Implementasi strategi
2. Kebaikan
dan kelemahan perencanaan strategik
Ø Kebaikan-kebaikan:
Kebaikan utama perencanaan strategik adalah dalam memberikan pedoman yang
konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Perencanaan strategik, membantu
manajer mengantisipasi masalah masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum
menjadi lebih berat. Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan.
Prencanaan strategik juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan
atau sasaran dan strategi di rumuskan dengan sangat cermat.
Ø Kelemahan-kelemahan:
Kelemahan utama perencanaan strategik formal adalah bahwa hal itu memerlukan
investasi dalam waktu, uang dan orang
yang cukup besar.Perencanaan strategic kadang-kadang cenderung membatasi organisasi
hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.
3.
Hambatan-hambatan perencanaan efektif
·
Kurang pengetahuan tentang organisasi
·
Kurang pengetahuan tentang lingkungan
·
Ketidak mampuan melakukan pramalan
secara efektif
·
Kesulitan perencanaan operasi-operasi
yang tidak berulang
·
Biaya
·
Takut gagal
·
Kurang percaya diri
4.
Kriteria penilaian efektifitas rencana
Ø Kegunaan
Ø Ketepatan
dan objektifitas
Ø Ruang
lingkup
Ø Objektifitas
biaya
Ø Akuntabilitas
Ø Ketepatan
waktu
Comments
Post a Comment